ruphie
2 min readJun 22, 2023

cantik.

cr: pinterest

sebuah kata yang tidak pasti.

cantik itu, relatif.

cantik banyak digunakan untuk memuji perempuan yang memiliki paras yang enak dipandang. atau sebuah barang yang berwarna pink atau merah, yang memiliki estetika dan terkesan perempuan juga bisa disebut cantik.

padahal, laki-laki juga dapat disebut cantik. seorang lelaki memiliki paras cantik, bukan berarti mereka banci atau waria seperti lucinta luna.

orang-orang banyak berkata bahwa kita akan cantik dimata orang yang tepat. tapi jika aku disandingkan dengan jisoo blackpink juga akan lebih tertarik dengan jisoo, karena dia cantik. daripada aku?

orang-orang banyak berkata, “udah, kamu pd aja, kamu cantik kok.”

tapi kalau punya teman yang terbilang dekat bahkan sahabat, dan orang-orang disekitarku hanya peduli sama sahabatku karena dia memiliki paras yang lebih cantik daripada aku, rasa percaya diri hanya dapat menumbuhkan rasa malu.

tapi, ini bukan tentang paras, barang, dan gender.

ada sebuah kata yang hingga saat ini kupercaya.

cantik yang sesungguhnya itu berasal dari hati. jika hatimu cantik, maka kamu akan cantik seterusnya. orang-orang akan mengenalmu sebagai sosok manusia yang berhati cantik.

daripada paras, hati yang cantik akan membuat kesan berarti bagi setiap orang yang pernah ditemuinya.

hati disini bukan organ tubuh yang ada di dekat lambung. tapi perasaan yang tumbuh di setiap jiwa manusia.

cantik, ya…

bukan seorang artis atau aktor yang menjadi peringkat pertama di “the most beautiful face of the year”, tapi seseorang yang berhasil membuat dirinya membekas di hati banyak orang karena perasaannya yang cantik.

maka, cantiknya akan bertahan selamanya. walaupun kita nanti terlentang di bawah tanah, walaupun tubuh dan jiwa kita telah terbang diatas sana, kita masih tetap dikenal dengan manusia yang cantik.

bukan cantik dengan paras, barang, dan gender yang hanya bersemi sementara.

No responses yet